Sesuatu yang lebih dari Realitas dan Desain pikiran manusia
Sesuatu yang lebih dari
Realitas dan Desain pikiran manusia
Kemampuan pikiran dan
memprediksi masa depan bukanlah keterampilan yang asing lagi dengan manusia. Kepercayaan akan hal-hal yang berbau
supernatural tampaknya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita.
Hal tersebut masih berlanjut sampai sekarang, beberapa
penelitian menunjukkan banyak orang benar-benar percaya terhadap keberadaan
kekuatan supranatural. Kejadian tertangkapnya cenayang penipu selama ini belum
melemahkan kepercayaan orang terhadap mereka.
Seorang filusuf amerika William James, pernah
menyatakan dalam tulisannya yang lebih dari seratus tahun lalu bahwa orang
cenderung untuk mempercayai tidak hanya keberadaan tapi juga kehadiran “sesuatu
di luar sana” sesuatu yang tak kasat mata yang memaksa mereka menyimpulkan
sebagai sesuatu yang berada di liar batasan panca indera kita.
Maka kita
sepatunya bertanya, darimana ide-ide itu berasal? Dari mana kita mendapat keyakinan
supranatural? Seperti yang kita lihat, sebagian besar itu mereka pikir telah
mengalaminya sendiri, atau mendengar pengakuan dari orang-orang yang mereka
percayai.
sebagian orang berpendapat bahwa asal mula yang paling
jelas kepercayaan supranatural dari berbagai macam ideologi tradisional, yang
terorganisir hingga berbagai jenis mistisisme New age yang menyembah dewa-dewi, hantu atau roh. Akan tetapi, bagaimanakah dengan
pandangan lain. seperti sains yang memliki jawaban melalui jalan alternatif penelitian
berdasarkan fikiran mengenai asal muasal keyakinan supranatural yang sifatnya
alamiah dan ilmiah.
Bruce Hood, seorang ahli neurosains dalam bukunya, “Supersense” yang mengembangkan teori
barunya yang revolusioner untuk menjelaskan mengapa, di hadapan bukti yang
meragukan, manusia begitu mudah menaruh kepercayaan. Pada kekuatan
supranatural. Serta melacak kecenderungan relijius pada bagaimana otak
memproses informasi.
Hood mengatakan yang dimaksud dengan desain fikiran adalah
cara kerja otak kita yang terorganisir dan terstruktur dalam
menginterpretasikan dunia di sekekeling kita. Jika supersense merupakan bagian
dari cara pandang alamiah kita terhadap dunia, maka ia terus muncul kembali di
setiap anak yang terlahir dengan kerangaka fikir seperti itu.
Memang kebudayaan menjejali pikiran sejak masih anak-anak
dengan berbagai cerita namun, cerita tersebut merupakan suatu keyakinan
daripada sekedar ide-ide. apa yang kita yakini sebagai benar mungkin berasal dari
cara pandang kita terhadap dunia saat kita masih anak-anak. Dengan kata lain,
kerangka pikir anak-anak mengarahkan menyakini segala bentuk gagasan
supranatural.
Ada dua kemungkinan di sini, Pertama, kita mungkin
terlahir untuk mempercayai segala sesuatu yang di beritahukan orang lain kepada
kita saat masih anak-anak. kedua, kita terlahir untuk mempercayai segala
kemungkinan yang merupakan refleksi dari cara pandang kita terhadap dunia.Mari
kita selidiki kedua kemungkinan itu.
Anak-anak percaya apapun apapun tentang di
beritahuakan oleh orang dewasa. Kita sejak kecil gemar mendegar cerita tentang
tokoh-tokoh fantasi seperti harry potter, putri tidur dan bahkan hantu yang akan
mendatangi kita kalau nakal. kisah-kisah dongeng sudah sejak lama dimamfatkan
mendidik anak bagaimana mereka seharusnya berperilaku. Semua tokoh dalam kisah
itu adalah gaib,kucing yang bisa bicara, penyihir yang bisa terbang dan
lain-lain.
Dan juga berbagi cerita tentang supranatural, yang
bukan hanya menjadi ide bagi mereka tetapi menjadi kepercyaan. Anak-anak sperti
didoktrin untuk mempercayai semacam takhayul. Padahal, anak-anak bagaikan “ulat
informasi” dengan mata dan telinga yang terbuka lebar sedangkan pikiran
menghisap segala macam pengetahuan.
Masalah penjelasan di atas ada pada sifat kepolosan
anak-anak. Sebagian besar peneliti pisikologi tidak mengagap pikiran manusia
seperti kaset kosong yang siap memakan informasi atau kepercayaan. Justru
sebaliknya, sebagian besar pikiran manusia sudah menunjukan pola-pola miskonsepsi
sejak dini, sejak usia pra-sekolah dan bahkan sebelum mereka memahami
instruksi.
pisikologi stuart vyse berpendapat bahwa pengaruh
kultur terhadap hal-hal supranatural sangat bermakna. “kita tidak lahir dalam
keadaan dengan takhayul, kita mempelajari takhayul itu, kepercayaan terhadap
astrologi bukanlah bawaan lahir kita, kita dibentuk menjadi orang yang percaya
hal-hal seperti itu.”
Miskonsepsi semacam itu menjadi akar keyakinan ketika
beranjak dewasa. Banyak ritual dilakukan turun-temurun sesuai adat dan tradisi.
Beberapa diantara ritual itu sudah sangat kuno sangat kuno sekali sehingga kita
lupa apa makna di balik ritual yang kita lakukan itu. Setiap tahun, anak-anak
di negara barat yang berpartisipasi dalam acara dan ritual kuno terkait Hellowen
tidak tahu menau asal-mula ritual itu. di malam All Hellows, praktek berdandan
denggan kostum menakutkan di maksud untuk mengusir roh-roh jahat di desa.
Dengan cara demikian, kepercayaan dapat diturunkan
dari satu generasi kegenarasi demikian yang lain. Jika memang budaya dan
masyarakat setempat adalah sumber ide-ide kepercayaan. maka apa yang diceritaka
adalah akar dari pemikiran supranatural.
Mengapa orang dengan mudah menerima keyakinan
supranatural itu sejak awal? jawaban paling jelasnya adalah bahwa ada
keuntungan dari mempercayai apa yang orang lain katakan kepada kita.
Berkomunikasi dan berbagi ide dengan orang lain dengan orang lain memperluas wawasan
sehingga kita tidak perlu mengungkap segala sesuatu-nya sendiri.
Kepercyaan dan rasionalisasinya yang umum di jumpai
dari berbagai kultur yang terpisah dalam jarak dan waktu memberi sesuatu yang
instrinsik pada cara berpikir manusia. Misalnya, hampir semua kultur mempunyai
mitos-mitos penciptaan untuk menjelaskan
asal mula bumi dan keberagaman kehidupan yang melibatkan sosok supranatural. Kepercayaan
supranatural menawarkan bagi peristiwa-peristiwa yang ganjil dalam hidup yang
dapat di terima oleh akal. memang benar agama dan budaya bagi keyakinan
supranatural, tapi mereka tidak bekerja sendirian. Mereka hanya memfasilitasi
keyakinan-keyakinan supranatural yang sudah ada dalam pikiran kita sendiri.
Keyakinan supranatural mampu di terima dengan baik
karena mereka tampak masuk akal. Mereka tampak masuk akal sebab, cocok dengan
apa yang ingin dipercayayi karna di anggap mungkin terjadih karena pikiran
kita. Jadi, ide apapun haruslah sesuai degan kerangka pengetahuan yang sudah
tertanam didalam pikiran kita. Inilah menjadi alasan mengapa beberapa ide-ide
lain susuah di tangkap.
Referensi:
Bruce Hood. Terbitan pertama 7 april 2009. “Supersense”
: mengapa kita mempercayai hal yang tidak masuk akal (CV. Global indo kreatif ): Manado
Ditulis oleh :
Rivaldi Mamonto |
Post a Comment